"Bunda...!! aku lagi buat 'buat', bagus sekali" seruan Rasya pada saat aku pulang kerja kemarin sore. "Wah, bagus ya? buat apa?" tanyaku, "buat 'buat', bentuknya segitiga sama kotak, bagus, pakai pensil" jawab jagoanku itu. Aku semakin penasaran sebenarnya dia lagi buat apa, apa lagi menggambar, atau mewarnai ya. Kemudian aku bertanya pada si mbak, "Buat apa sih mbak?"."Itu loh, nyusun-nyusun pensil warna", jawab si mbak. Dengan segera ku parkir motor di depan rumah dan masuk ke dalam rumah. "Ini loh bunda, seperti pesawat ya?, ada segitiganya dan ada kotaknya", dengan antusiasnya jagoanku itu menunjukkan hasil karyanya. Ternyata dia lagi menyusun pensil-pensil warnanya menjadi bentuk kotak dan segi tiga, yang dia bilang mirip dengan pesawat terbang. "Wow, hebat ya" segera ku sampaikan pujian, dan dia pun menjawab "iya, hebat" dengan bangganya. Kemudian kulanjutkan bertanya lagi "Ini namanya buat apa?", dan dia menjawab "buat'buat', bunda".Kemudian aku menjelaskan "Oo, kalau seperti ini namanya mas Rasya berkreasi, artinya membuat sesuatu yang macam-macam", kucoba memberinya penjelasan sederhana. "Oo, iya" jawabnya mantap, dan melanjutkan lagi aksinya buat'buat' dari susunan pensil warnanya. Tapi dalma hati aku yakin dia pasti masih bingung dengan apa yang baru kujelaskan. Anak laki-lakiku ini memang memiliki kreatifitas yang tinggi tapi belum mempunyai begitu banyak kosa kata untuk mengungkapkan apa yang dia maksudkan. Meski kadang dia hanya sepintas lalu mendengar penjelasannku tapi dia biasanya sudah paham kalau dia jawab dengan mantap "Oo, iya", dan dia bisa menggunakan kosakata baru itu saat kondisi yang serupa seperti ini. Jagoanku, kamu selalu menambah kekagumanku padamu setiap hari. Semoga kau akan menjadi anak yang seperti ini, yang selalu senang mempelajari hal baru, membanggakan orang tua, dan selalu memberi manfaat bagi lingkungannya, amin.
Tuesday, March 5, 2013
Lagi Buat 'Buat'
"Bunda...!! aku lagi buat 'buat', bagus sekali" seruan Rasya pada saat aku pulang kerja kemarin sore. "Wah, bagus ya? buat apa?" tanyaku, "buat 'buat', bentuknya segitiga sama kotak, bagus, pakai pensil" jawab jagoanku itu. Aku semakin penasaran sebenarnya dia lagi buat apa, apa lagi menggambar, atau mewarnai ya. Kemudian aku bertanya pada si mbak, "Buat apa sih mbak?"."Itu loh, nyusun-nyusun pensil warna", jawab si mbak. Dengan segera ku parkir motor di depan rumah dan masuk ke dalam rumah. "Ini loh bunda, seperti pesawat ya?, ada segitiganya dan ada kotaknya", dengan antusiasnya jagoanku itu menunjukkan hasil karyanya. Ternyata dia lagi menyusun pensil-pensil warnanya menjadi bentuk kotak dan segi tiga, yang dia bilang mirip dengan pesawat terbang. "Wow, hebat ya" segera ku sampaikan pujian, dan dia pun menjawab "iya, hebat" dengan bangganya. Kemudian kulanjutkan bertanya lagi "Ini namanya buat apa?", dan dia menjawab "buat'buat', bunda".Kemudian aku menjelaskan "Oo, kalau seperti ini namanya mas Rasya berkreasi, artinya membuat sesuatu yang macam-macam", kucoba memberinya penjelasan sederhana. "Oo, iya" jawabnya mantap, dan melanjutkan lagi aksinya buat'buat' dari susunan pensil warnanya. Tapi dalma hati aku yakin dia pasti masih bingung dengan apa yang baru kujelaskan. Anak laki-lakiku ini memang memiliki kreatifitas yang tinggi tapi belum mempunyai begitu banyak kosa kata untuk mengungkapkan apa yang dia maksudkan. Meski kadang dia hanya sepintas lalu mendengar penjelasannku tapi dia biasanya sudah paham kalau dia jawab dengan mantap "Oo, iya", dan dia bisa menggunakan kosakata baru itu saat kondisi yang serupa seperti ini. Jagoanku, kamu selalu menambah kekagumanku padamu setiap hari. Semoga kau akan menjadi anak yang seperti ini, yang selalu senang mempelajari hal baru, membanggakan orang tua, dan selalu memberi manfaat bagi lingkungannya, amin.
Wednesday, February 27, 2013
DESKRIPSI PRODUK; PERJALU (PERMEN JAMU RUMPUT LAUT)
Perjalu atau permen
jamu rumput laut merupakan produk pengembangan dari produk olahan rumput laut
(o’rula) yang sudah ada di Akademi Perikanan Sidoarjo yang diberi perasa alami
berupa bahan rempah-rempah (herbal) yang biasanya digunakan sebagai bahan jamu
tradisional sehingga untuk pengembangan produk ini disebut dengan o’rula
herbal. O’rula merupakan merk untuk olahan hasil rumput laut yang ada di
Akademi Perikanan Sidoarjo yang meliputi dodol, manisan, permen kunyah, mie,
selai, jelly drink, syrup dan es jolly jelly. Selama ini untuk produk o’rula
menggunakan bahan perisa makanan yang berperisa buah-buahan sintetis dan diberi
pewarna sintetis makanan dengan warna buah-buahan yang identik dengan warna
asli buah yang menjadi perisanya. Pengembangan
produk o’rula dengan variasi rasa herbal ini bertujuan untuk meningkatkan mutu
kesehatan olahan rumput laut, karena dengan menggunakan bahan-bahan herbal akan
lebih memberikan pengaruh
kesehatan yang lebih pada produk olahan rumput laut.
Kembang gula atau permen dikenal secara
internasional sebagai candy atau confectionary yaitu suatu jenis makanan padat
yang terdiri dari gula sebagai komponen utamanya (Astawan dan Wahyuni, 1991). Menurut
Standar Industri Indonesia, permen adalah bahan pangan tambahan yang dibuat dari
gula pasir (sukrosa), air atau campuran gula pasir dengan jenis gula lainnya
yang boleh ditambahkan bahan-bahan lain yang dipergunakan sebagai bahan pangan atau
bahan tambahan (Anonymous, 1988). Sedangkan menurut Tjokroadikoesomo, (1986)
permen adalah suatu produk yang umumnya dapat
dipertahankan bentuknya dalam waktu yang lama, dapat dicetak menurut bentuk–bentuk
yang diinginkan dan tidak rusak, baik karena pengaruh kimiawi ataupun mikrobiologis
sebelum permen tersebut dikonsumsi. Jenis permen yang merupakan pengembangan dari
olahan rumput laut adalah jenis permen kunyah, tipe kembang gula ini dianggap sama oleh
konsumen, mempunyai karakteristik umumnya itu kenyal, yang dapat bervariasi dari
agak lembut dan agak keras (Hui, 1992). Kembang gula jelly-like pada dasarnya adalah campuran
karbohidrat yang diproses menjadi sistem
koloidal stabil yang mempunyai konsistensi semi padat. Manisnya cukup dan biasanya
berflavor dan berwarna buah. Komponennya termasuk pemanis (gula, gula invert,
dekstrosa, sirup jagung), asam-asam organik
(sitrat, malat, tartarat), dan pembentuk gel (pati, pektin, agar) sebagai tambahan
mengandung pula air, flavor dan pewarna (Alikonis, 1979). Jenis kembang gula yang menjadi inovasi kami
mengandung komponen yang sederhana dan mudah diperoleh dengan teknologi
pembuatan yang sederhana, sehingga mudah diaplikasikan oleh siapa saja. Adapun komposisi
permen inovasi kami adalah pemanis berupa gula pasir (sukrosa), bahan pembentuk
gel berupa rumput laut jenis Eucheuma
spinosum, dan perasa herbal yang berasal dari rempah-rempah bahan jamu
tradisional, yaitu : jahe, kunyit asam sirih, temulawak, dan kencur. Dengan
komposisi yang merupakan bahan-bahan alami, maka permen kami beri nama o’rula
herbal PERJALU, yang merupakan kependekan dari permen jamu rumput laut.
Rumput laut merupakan bahan lokal hasil perikanan asli Indonesia yang
menduduki peringkat ke tiga di dunia sebagai sumber hidrokoloid yang
pemanfaatannya meluas dalam bidang industri. Indonesia
merupakan salah satu negara penghasil rumput laut terbesar di dunia, yang pada
tahun 2011 mencapai 5,1 juta ton (http://agro.kemenperin.go.id/839-Pemerintah-Targetkan-Produksi-Rumput-Laut-Olahan-5-Juta-Ton)
. Jenis rumput laut yang digunakan adalah jenis Eucheuma spinosum, jenis ini dipilih
karena jumlah produksi yang melimpah di Jawa Timur, terutama di daerah Sumenep, dengan harga yang relatif murah,
yaitu Rp 2.000/kg. Jenis ini merupakan spesies dari Eucheuma yang banyak dibudidayakan di Sumenep Jawa Timur, namun
nilai ekonomisnya lebih rendah dibandingkan dengan Eucheuma cottonii karena dalam bidang industri pengolahan karaginan
(hasil dari ekstraksi rumput laut Eucheuma)
volume yang digunakan lebih sedikit dibanding jenis Eucheuma cottonii. Eucheuma
spinosum dikenal sebagai penghasil tipe iota karaginan yang memiliki
tekstur yang elastis, dan tahan terhadap sineresis, sehingga sesuai digunakan
sebagai bahan baku pembuatan permen kunyah, yaitu elastis dan kering.
Karbohidrat merupakan kandungan utama rumput laut (hampir 80%), yang sebagian
besar berupa polisakarida komplek yang sukar dicerna. Polisakarida komplek yang
tidak dapat dicerna disebut dengan serat yang menurut Muchtadi, (2001)
merupakan senyawa inert, yang secara gizi didasarkan atas asumsi bahwa senyawa
tersebut tidak dapat dicerna oleh enzim-enzim pencernaan. Istilah serat ini
dibagi menjadi 2, yaitu serat kasar dan serat pangan. Efek menyehatkan dari
serat pangan adalah dapat mencegah penyakit kanker usus besar, penyakit
divertikular, mencegah konstipasi, diabetes, obesitas dan yang paling penting
dapat mencegah penyakit jantung koroner. Kandungan gizi rumput laut yang
terpenting justru terdapat pada trace
element, khususnya iodium (Rachmayanti, 1992). Kadar iodium ikan laut
berkisar antara 16-318 ug per 100 gram bahan, sementara ikan tawar hanya
1,7-4,0 ug. Kadar iodium rumput laut jauh lebih tinggi,
yaitu sekitar 12-430 mg per 100 gram bagian yang dapat dimakan. Sementara
tumbuhan darat cuma mengandung yodium 1 mg per 100 gram berat kering (Suhardjo,
1992). Iodium adalah trace element
yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang sedikit, iodim dibutuhkan oleh
kelenjar tiroid untuk pembentukan tiroksin, hormon yang berperan dalam
pengaturan kecepatan oksidasi nutrient dalam sel-sel tubuh (Gaman dan
Sherington, 1992). Tingginya kadar iodium pada rumput laut memungkinkan rumput
laut sebagai sumber iodium untuk mengurangi masalah kekurangan iodium, dengan cara
pendistribusian konsumsi rumput laut yang meluas pada masyarakat.
Bahan baku rempah atau
rimpang atau jenis herbal yang dipilih sebagai bahan perasa alami untuk produk
olahan rumput laut ini adalah JAHE, TEMULAWAK, KUNYIT, ASAM, SIRIH, dan KENCUR. Jeni-jenis rimpang ini biasanya
digunakan sebagai bahan pembuatan jamu tradisional. Manfaat jamu bagi kesehatan
sudah tidak diragukan lagi, karena sudah banyak manfaat jamu yang sudah
dibuktikan secara ilmiah. Penggunaan bahan herbal tersebut dalam pembuatan
permen tidak digabungkan menjadi satu, tapi per jenis, jadi rasa yang diberikan
untuk produk permen rumput laut ini adalah rasa jahe, rasa temulawak, rasa
kunyit asam sirih, dan rasa kencur. Adapun manfaat kesehatan untuk jenis-jenis
herbal ini adalah ;
1.
JAHE
Jahe yang mempunyai nama latin Zingiber
officinale adalah tanaman obat asli Asia dari rumpun batang semu.
Berdasarkan berbagai penelitian modern yang dilakukan para ahli, diketahui
beberapa manfaat jahe untuk kesehatan antara lain : menurunkan tekanan darah
tinggi karena jahe mampu memperlebar pembuluh darah dan merangsang pelepasan
hormon adrenalin sehingga darah dapat mengalir lebih cepat dan lebih
lancar; membantu proses pencernaan
karena adanya kandungan enzim protease dan lipase yang dapat mencerna protein
serta lemak dalam tubuh; membantu membersihkan tubuh dari kotoran karena dapat
membantu mengeluarkan keringat dari dalam tubuh; mengobati mual dan muntah,
menambah nafsu makan, memperkuat otot usus, mengatasi batuk dll karena adanya
kandungan minyak gingerol yang dapat memblok serotonin dan menjadi bau harum khas
jahe; mencegah penggumpalan darah dan dapat menetralkan radikal bebas pada
tubuh karena kandungan antioksidan pada jahe cukup tinggi.
(http://www.kesehatan123.com/2267/manfaat-jahe-tak-hanya-sekedar-minuman-penghangat-badan)
2.
TEMULAWAK
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) banyak ditemukan di
hutan-hutan daerah tropis. Temulawak termasuk jenis tumbuh-tumbuhan herba yang
batang pohonnya berbentuk batang semu dan tingginya dapat mencapai 2 meter.
Rimpang temulawak sejak lama dikenal sebagai bahan ramuan obat. Aroma dan warna
khas dari rimpang temulawak adalah berbau tajam dan daging buahnya berwarna
kekuning-kuningan.
Daging buah (rimpang) temulawak
mempunyai beberapa kandungan senyawa kimia antara lain berupa fellandrean dan
turmerol atau yang sering disebut minyak menguap. Kemudian minyak atsiri,
kamfer, glukosida, foluymetik karbinol dan kurkumin yang terdapat pada rimpang
tumbuhan ini bermanfaat sebagai acnevulgaris, disamping sebagai anti inflamasi
(anti radang) dan anti hepototoksik (anti keracunan empedu). Penyakit yang dapat diobati : Sakit limpa, Sakit
ginjal, Sakit pinggang, Asma, Sakit kepala; Masuk angin, Maag, Sakit perut,
Produksi ASI, Nafsu makan; Sembelit, Sakit cangkrang, Cacar air, Sariawan, dan Jerawat.
(http://obatherbalnusantara.wordpress.com/2012/02/08/khasiat-dan-manfaat-temulawak-bagi-kesehatan-2/)
3.
KUNYIT ASAM SIRIH
Kunyit dan asam merupakan ramuan alami
berkhasiat yang berasal dari lingkungan keraton dan telah dikenal luas secara
turun temurun dan digunakan oleh puteri-puteri keraton untuk menjaga
kecantikkannya. Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa kunyit mengandung zat
curcuminoid, zat anti oksidan yang efektif membantu menjaga kecantikan serta
menghaluskan kulit, mengurangi bau badan, menjaga tubuh tetap ramping dan
memperlancar haid. Sedangkan asam baik untuk menyegarkan tubuh dan memperlancar
buang air besar. Jika digabungkan, manfaat kunyit asam adalah dapat mengurangi
rasa sakit pada perut saat menstruasi, kemudian membuat tubuh tidak mudah lelah
dan membuat aroma tubuh lebih segar. Kunyit asam juga memiliki manfaat sebagai
antioksidan yang mampu menjaga kulit dari radikal bebas, pengurang radang
kulit, hingga kulit tubuh menjadi lebih halus dari dalam (http://manfaat.org/manfaat-kunyit-asam#
).
Sedangkan daun sirih bisa digunakan untuk menjaga kesehatan gigi dan dapat
mengobati keputihan (http://manfaat.org/manfaat-daun-sirih-hijau#).
4.
KENCUR
Kencur atau dalam istilah latin disebut dengan Kaempferia galanga L. adalah
tanaman yang sering digunakan dalam pembuatan obat tradisional atau lebih
sering disebut dengan jamu. Kencur masih memiliki kerabat dengan jahe, kunyit,
kunci dan sebagainya. Kencur digunakan sebagai bahan dasar
pengobatan tradisional selama ratusan tahun. Sejak jaman dahulu, kencur telah dikenal sebagai tanaman obat
yang banyak digunakan untuk membantu mengobati berbagai macam penyakit. Manfaat kencur
antara lain adalah untuk membantu meringankan sakit kepala, influenza, keselo dan beberapa penyakir ringan lainnya. Khasiat kencur juga
telah dikenal sejak jaman dahulu untuk membantu melangsingkan tubuh,
meringankan serangan penyakit migrain, mengobati asthma, mengobati penyakit
rematik, mengobati tetanus, batuk serta mampu menghilangkan jerawat. Berdasarkan
riset laboratorium, khasiat kencur tersebut dikarenakan dalam tanaman
kencur terdapat lebih dari 23 senyawa dan tujuh diantara senyawa tersebut
mengandung senyawa monoterpena, senyawa aromatik dan seskuiterpena.
(http://www.kesehatan123.com/2574/manfaat-kencur-obat-tradisional-obat-modern-bahan-kosmetik/)
Sekalipun jamu memiliki banyak manfaat
kesehatan, tetapi banyak yang menghindarinya khususnya konsumen dari kalangan
anak-anak karena jamu identik dengan rasa pahit. Sehingga saat mengkonsumsinya,
perlu ditambahkan gula ataupun madu agar rasa pahitnya hilang. Kombinasi
antara rumput laut dan herbal tradisional Indonesia akan menghasilkan produk yang kaya nutrisi dan kaya manfaat. Menyajikan produk kombinasi rumput
laut dan tanaman herbal (jamu) dalam bentuk permen menjadikan minum jamu merupakan kegiatan yang menyenangkan. Tidak hanya orang dewasa yang bisa
merasakan manfaat minum jamu, anak-anakpun akan suka karena minum jamu tidak
lagi menakutkan tinggal dikunyah saja.
Berdasarkan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan
O’Rula Herbal PERJALU (Permen Jamu Rumput Laut) ini maka produk ini bersifat
alami, semua bahan yang digunakan adalah bahan lokal asli Indonesia dan tanpa
menggunakan bahan tambahan makanan yang berbahaya. Sehingga aman untuk
dikonsumsi oleh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja Untuk prosedur
pembuatan produk yang seperti di bawah ini maka produk dapat dipertahankan masa
simpannya selama 3 bulan pada suhu ruang, namun bila ingin menambah masa
simpan, maka produk diperpanjang masa pengeringannya.
Tabel Deskripsi
Produk
No.
|
Deskripsi
|
Keterangan
|
1
|
Nama
Produk
|
O’Rula
Herbal Perjalu (Permen Jamu Rumput Laut)
|
2
|
Komposisi
|
Rumput laut Eucheuma spinosum
Gula Pasir (Sukrosa)
Bahan Herbal berupa
:
Jahe
Kunyit, asam, sirih
Temulawak
Kencur
Asam sitrat
|
3
|
Asal
Bahan Baku
|
Eucheuma
spinosum dari Sumenep Madura
Jahe
dari Malang
Temulawak
dari Malang
Kunyit
asam sirih dari Malang
Kencur
dari Blitar
|
4
|
Karakteristik :
|
|
|
pH
|
4
|
|
Kadar air (%) rerata
|
33%
|
|
Kadar
Abu (%)rerata
|
1,07%
|
|
Kadar iodium (%)rerata
|
7,22 ppm
|
|
Masa
simpan
|
3
bulan
|
5
|
Pengemasan
|
Dikemas dalam
kemasan primer berupa plastik PP (poliethilen) dengan ketebalan 0,8 mm,
dikemas secara satuan (biji), dan kemasan sekunder berupa kardus karton dengan volume berat
150 gram.
|
Monday, February 18, 2013
RODUK PERIKANAN SEBAGAI SUMBER MAKANAN FUNGSIONAL; KONSUMSI IKAN INVESTASI SEHAT DI MASA DEPAN
Seiring dengan berkembangnya pemahaman masyarakat
tentang pentingnya arti kesehatan, maka faktor kesehatan merupakan faktor kunci
dominan di industri pangan, karena faktor ini dijadikan pertimbangan utama bagi
para konsumen dalam menentukan produk pangan pilihannya. Akibatnya sekarang
muncul berbagai produk dengan label ‘Makanan Berkhasiat’.
Pada awal perkembangan industri pangan, bahan
pangan berfungsi sebagai sumber zat gizi yang dibutuhkan tubuh, seperti
karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral sudah dipahami peranannya
dalam pemenuhan gizi tubuh. Akan tetapi berdasarkan hasil penelitian dalam dua
dekade terakhir ini, zat gizi tertentu dan zat gizi dalam makanan ternyata
memeiliki aktivitas fisiologis (bioaktif). Karena keberadaan zat bioaktif ini
maka makanan tertentu bukan lagi hanya berfungsi sebagai sumber zat gizi,
melainkan juga berperan untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah berbagai
penyakit. Makanan tersebut dikelompokkan sebagai makanan fungsional atau
makanan kesehatan.
Makanan fungsional didefinisikan sebagai
serangkaian makanan meliputi produk segar dan utuh maupun produk olahan, yang
diperkaya dan ditingkatkan mutunya sehingga menguntungkan bagi kesehatan dan
mengurangi resiko penyakit pada konsumen. Jepang dengan mayoritas masyarakat
yang peduli akan kualitas kesehatan, telah mengidentifikasi 12 golongan
komponen yang dapat menigkatkan kesehatan, yakni
1)
Serat pangan,
2)
Oligosakarida,
3)
Gula alkohol,
4)
Asam amino, peptida, protein,
5)
Glikosida,
6)
Alkohol,
7)
Isoprenoida dan vitamin,
8)
Kholin,
9)
Bakteri asam laktat,
10)
Mineral,
11)
Asam lemak tak jenuh (Polyunsaturated Fatty
Acids; PUFA), dan
12)
Phytochemicals yang umumnya bersifat antioksidan
(Silalahi, 2006).
Jenis makanan yang dengan kandungan salah satu atau kombinasi golongan di atas di Jepang disebut dengan FOSHU (Food for Specified Health Use). Tiga
syarat yang harus dipenuhi oleh makanan fungsional, yaitu :
1)
Harus berupa makanan (bukan dalam bentuk kapsul,
tablet atau bubuk) yang berasal dari bahan alami.
2) Harus
merupakan bahan yang dikonsumsi dari bagian diet sehari-hari, dan
3)
Memiliki fungsi khusus bila dikonsumsi, yakni
mengatur atau mempengaruhi proses dalam tubuh, seperti meningkatkan sistem
kekebalan, mencegah dan memulihkan penyakit tertentu, mengontrol fisik dan
mental, dan memperlambat proses penuaan (Silalahi, 2006)
Berdasarkan pengertian dan persyaratan untuk disebut sebagai makanan
kesehatan, maka hasil perikanan memiliki peluang yang sangat besar untuk
dijadikan sebagai sumber bahan pangan fungsional, karena berdasarkan hasil
penelitian terdapat kandungan bahan aktif
pada ikan-ikanan, rumput laut (mikro dan makroalgae), dan tanaman
mangrove. Bahkan untuk beberapa jenis mikroalgae sudah diteliti dan dipercaya
sebagai makanan berkhasiat menghambat bahkan menyembuhkan beberapa penyakit
degeneratif.
Ikan sebagai sumber pangan fungsional
Ikan, baik ikan darat maupun ikan laut dikenal
sebagai sumber protein. Kandungan protein pada ikan berkisar antara 18 – 22
gram per 100 gram untuk ikan segar, dan untuk ikan kering bahkan bisa sampai 40
gram per 100 gram berat, selain itu juga mengandung asam amino essensial yang
lebih lengkap dibanding sumber protein hewani yang lain, dengan nilai cerna
yang melebihi 90%. Ikan laut
pada khususnya merupakan bahan pangan yang kaya akan yodium. Zat ini diperlukan
oleh tubuh untuk dapat membentuk hormon tiroksin. Kandungan yodium yang
terkandung dalam ikan mencapai 83 mikogram/100 gram ikan. Sementara daging
hanya mengandung 5 mikrogram/100 gram. Dengan demikian konsumsi ikan laut yang
tinggi dapat mencegah penyakit gangguan akibat kurangnya konsumsi yodium
(GAKY). Selain mengandung protein, ikan yang kaya akan mineral seperti kalsium,
phospor yang diperlukan untuk pembentukan tulang, serta zat besi yang
diperlukan untuk pembentukan haemoglobin darah. Sementara kandungan lemak pada
ikan sebesar 70% terdiri dari asam lemak tak jenuh (Unsaturated Fatty Acid),
sedangkan pada daging sebagian besar terdiri dari asam lemak jenuh (Saturated
Fatty Acid) (Astawan, 2004)
Ikan
juga dapat menurunkan kadar kolesterol darah, menurunkan kadar trigliserida
darah, meningkatkan kecerdasan anak dan meningkatkan kemampuan akademik,
menurunkan risiko kematian karena penyakit jantung, mengurangi gejala rematik,
menurunkan aktivitas pertumbuhan sel kanker dan juga mengandung omega 3 dan
omega 6 (Pandit, 2008). Omega 3 yang terdapat pada ikan mencegah penyakit
jantung dan penyakit degeneratif lainnya. Masyarakat yang gemar mengonsumsi
ikan memiliki umur harapan hidup rata-rata lebih panjang daripada masyarakat
yang kurang mengonsumsi ikan (Pandit, 2008). Ikan lebih dianjurkan untuk
dikonsumsi dibandingkan dengan daging hewan, terutama bagi mereka yang
menderita kolesterol dan gangguan tekanan darah ataupun jantung (Suhartini dan
Hidayat, 2005). Konsumsi ikan minimal 2-3 kali dalam sehari efeknya
dapat mencegah penyakit, menjadi cerdas dan sehat. Ikan juga mengandung faktor
anti-oksidan yang melindungi asam lemak tak jenuh dari oksidasi sebelum dan
sesudah proses pencernaan (Siswono, 2003).
Tabel . Kandungan Omega 3 & Omega 6 pada Berbagai Jenis Ikan
Per 100
gr Ikan Jenis Ikan
|
Omega 3 (gr)
|
Omega 6 (gr)
|
Sardine
|
1,2
|
2,2
|
Tuna
|
2,1
|
3,2
|
Kembung
|
5,0
|
3,0
|
Salmon
|
1,6
|
2,1
|
Tenggiri
|
2,6
|
3,7
|
Tongkol
|
1,5
|
1,8
|
Teri
|
1,4
|
1,6
|
Sumber : Siswono (2003)
Selain dagingnya ikan juga menghasilkan minyak
ikan yang mempunyai konsentrasi
kandungan omega-3 yang lebih tinggi dibanding ikan utuh, sehingga dapat
dijadikan pilihan alternatif khususnya bagi orang yang bermasalah untuk makan
ikan atau orang yang memerlukan asupan omega-3 dalam jumlah banyak. Untuk
memperoleh efek tersebut diatas, sebagian orang harus memperoleh sekitar 6-9
gram minyak ikan per hari (rata-rata 100 gram ikan mengandung minyak ikan
sekitar 3 gram) (Siswono, 2003). Minyak ikan mempunyai pengaruh yang lebih
cepat dibanding dengan makan ikan. Namun demikian, beberapa manfaat makan ikan
terhadap beberapa penyakit tidak dapat diperoleh dengan mengonsumsi minyak
ikan. Bagi penderita tekanan darah tinggi misalnya, akan lebih bermanfaat makan
ikan daripada minyak ikan karena penurunan tekanan darah disebabkan oleh
tingginya proporsi DHA dan EPA. Ikan lebih banyak mengandung DHA dan EPA
dibandingkan minyak ikan. Vitamin yang ada dalam ikan juga bermacam-macam yaitu
vitamin A, D, thiamin, riboflavin dan niacin. Jumlah vitamin-vitamin ini
kebanyakan pada hati ikan daripada hati mamalia darat. Hati ikan hiu mengandung
vitamin A sampai 50000 IU/gram (Pandit, 2008).
Ikan
sebagai salah satu sumber protein hewani mengandung asam lemak tak jenuh
(Eicosapentaenoic acid/EPA, Docosahexanoid acid/DHA), yodium, selenium,
fluorida, zat besi, taurin, coenzyme Q10 dan kalori yang rendah (Harli, 2004).
Omega 3 dan omega 6 termasuk dalam asam lemak tak jenuh jamak esensial yang
berguna untuk memperkuat daya tahan otot jantung, meningkatkan kecerdasan otak
jika diberikan sejak dini, melenturkan pembuluh darah, hingga menurunkan kadar
trigliserida dan mencegah penggumpalan darah. Omega 3 dan omega 6 berasal dari
beragam jenis, terutama yang berasal dari laut, seperti sardine, tuna,
cakalang, kembung, mackarel, herring, salem, bonito dan lainnya,
karakteristiknya yang unik menyebabkan omega 3 mampu mencegah dan mengurangi
penumpukan kolesterol dan meletakkan bintik-bintik darah pada dinding pembuluh
yang merupakan sebab utama timbulnya serangan jantung dan stroke yang mematikan
(Astawan, 2003). Omega 3 selain bisa menurunkan kadar kolesterol darah juga
bisa mengatasi beban penderita penyakit asma, rematik, penyakit kulit,
komplikasi diabetes dan kanker payudara. Bahkan pertumbuhan sel otak manusia
sangat tergantung pada kadar omega 3 secara cukup sejak bayi dalam kandungan
sampai balita. Bila pada masa tersebut cukup tersedia omega 3 maka anak
tersebut akan tumbuh dengan potensi kecerdasan maksimal. Karena alasan itu,
sejak ibu hamil perlu mengonsumsi ikan dalam jumlah cukup sampai bayi yang
dikandungnya lahir. Setelah bayi bisa makan nasi tim perkenalkan ikan sampai
usia selanjutnya agar bayi menjadi sehat dan cerdas (Siswono, 2003).
Mengingat
tingginya manfaat ikan bagi kesehatan maka penting untuk menyertakan menu ikan
dan olahannya sebagai bahan diet sehari-hari agar terhindar dari beberapa
penyakit degeneratif, misalnya jantung dan kolesterol. Sehingga peluang promosi
ikan sebagai sumber makanan kesehatan perlu dikampanyekan lebih semarak lagi
agar mengkonsumsi ikan dijadikan sebagai budaya hidup sehat di Indonesia.
Investasikan menu sehat ikan mulai dari sekarang agar mendapatkan nikmat sehat
di usia tua.
Daftar Pustaka
Silalahi, J. 2006. Makanan Fungsional. Kanisius.
Yogyakarta
Suhartini dan
Hidayat, 2005. Olahan Ikan Segar, Penerbit Trubus Agri Sarana, Surabaya.
Sunday, February 17, 2013
Alhamdulillah....Akhirnya
Ini adalah pertamakalinya saya menulis di blog, sebenarnya sudah lama ingin memiliki blog sebagai tempat menuangkan kemampuan menulis, tapi belum ada yang bisa bantuin buat. Padahal kalau googling cara membuat blog sudah sering, tapi untuk mempraktekkan kurang pede bila dikerjakan sendiri...alhamdulillah mempunyai teman yang baik hati dan bersedia mengajarkan step by step membuat blog, sehingga akhirnya bisa posting untuk pertama kalinya.
Mencoba menjadi lebih berarti dan bermanfaat bagi orang lain dengan berbagi melalui tulisan adalah salah satu tujuanku membuat blog. Selain juga karena dalam sebulan terakhir ini oleh seorang teman baik dikenalkan dengan suatu komunitas di fb tentang Ibu-Ibu Doyan Nulis, yang di komunitas tersebut berisi orang-orang baik yang saling menyemangati untuk mengembangkan bakat menulis. Mungkin saya bukan orang yang berbakat menulis, tapi memiliki potensi untuk berkembang di bidang penulisan, karena kebetulan saya ibu rumah tangga yang juga bekerja dan dalam kegiatan kerja saya sering ditugaskan untuk membuat tulisan, berupa modul pelatihan, membuat laporan penelitian, membuat panduan praktek dan bahan ajar.
Mungkin ini adalah media lain menulis bagi saya..biar tidak hanya menulis panduan praktikum dan modul pelatihan pengolahan. Dan sebagai ajang me time karena bagi ibu bekerja dengan balita umur 3 tahun waktu luang biasanya saya habiskan dengan menemani jagoan saya bermain, sehingga dengan memiliki blog ini saya bisa sedikit meluangkan waktu untuk dunia saya sendiri dan ajang publikasi dari beberapa penuangan ide-ide. Semoga blog ini menjadi barokah bagi saya. amin..
Subscribe to:
Posts (Atom)