Pages

Tuesday, March 5, 2013

Lagi Buat 'Buat'


"Bunda...!! aku lagi buat 'buat', bagus sekali" seruan Rasya pada saat aku pulang kerja kemarin sore. "Wah, bagus ya? buat apa?" tanyaku, "buat 'buat', bentuknya segitiga sama kotak, bagus, pakai pensil" jawab jagoanku itu. Aku semakin penasaran sebenarnya dia lagi buat apa, apa lagi menggambar, atau mewarnai ya. Kemudian aku bertanya pada si mbak, "Buat apa sih mbak?"."Itu loh, nyusun-nyusun pensil warna", jawab si mbak. Dengan segera ku parkir motor di depan rumah dan masuk ke dalam rumah. "Ini loh bunda, seperti pesawat ya?, ada segitiganya dan ada kotaknya", dengan antusiasnya jagoanku itu menunjukkan hasil karyanya. Ternyata dia lagi menyusun pensil-pensil warnanya menjadi bentuk kotak dan segi tiga, yang dia bilang mirip dengan pesawat terbang. "Wow, hebat ya" segera ku sampaikan pujian, dan dia pun menjawab "iya, hebat" dengan bangganya. Kemudian kulanjutkan bertanya lagi "Ini namanya buat apa?", dan dia menjawab "buat'buat', bunda".Kemudian aku menjelaskan "Oo, kalau seperti ini namanya mas Rasya berkreasi, artinya membuat sesuatu yang macam-macam", kucoba memberinya penjelasan sederhana. "Oo, iya" jawabnya mantap, dan melanjutkan lagi aksinya buat'buat' dari susunan pensil warnanya. Tapi dalma hati aku yakin dia pasti masih bingung dengan apa yang baru kujelaskan. Anak laki-lakiku ini memang memiliki kreatifitas yang tinggi tapi belum mempunyai begitu banyak kosa kata untuk mengungkapkan apa yang dia maksudkan. Meski kadang dia hanya sepintas lalu mendengar penjelasannku tapi dia biasanya sudah paham kalau dia jawab dengan mantap "Oo, iya", dan dia bisa menggunakan kosakata baru itu saat kondisi yang serupa seperti ini. Jagoanku, kamu selalu menambah kekagumanku padamu setiap hari. Semoga kau akan menjadi anak yang seperti ini, yang selalu senang mempelajari hal baru, membanggakan orang tua, dan selalu memberi manfaat bagi lingkungannya, amin.

Wednesday, February 27, 2013

DESKRIPSI PRODUK; PERJALU (PERMEN JAMU RUMPUT LAUT)

Perjalu atau permen jamu rumput laut merupakan produk pengembangan dari produk olahan rumput laut (o’rula) yang sudah ada di Akademi Perikanan Sidoarjo yang diberi perasa alami berupa bahan rempah-rempah (herbal) yang biasanya digunakan sebagai bahan jamu tradisional sehingga untuk pengembangan produk ini disebut dengan o’rula herbal. O’rula merupakan merk untuk olahan hasil rumput laut yang ada di Akademi Perikanan Sidoarjo yang meliputi dodol, manisan, permen kunyah, mie, selai, jelly drink, syrup dan es jolly jelly. Selama ini untuk produk o’rula menggunakan bahan perisa makanan yang berperisa buah-buahan sintetis dan diberi pewarna sintetis makanan dengan warna buah-buahan yang identik dengan warna asli buah yang menjadi perisanya. Pengembangan produk o’rula dengan variasi rasa herbal ini bertujuan untuk meningkatkan mutu kesehatan olahan rumput laut, karena dengan menggunakan bahan-bahan herbal akan lebih memberikan pengaruh kesehatan yang lebih pada produk olahan rumput laut.
Kembang gula atau permen dikenal secara internasional sebagai candy atau confectionary yaitu suatu jenis makanan padat yang terdiri dari gula sebagai komponen utamanya (Astawan dan Wahyuni, 1991). Menurut Standar Industri Indonesia, permen adalah bahan pangan tambahan yang dibuat dari gula pasir (sukrosa), air atau campuran gula pasir dengan jenis gula lainnya yang boleh ditambahkan bahan-bahan lain yang dipergunakan sebagai bahan pangan atau bahan tambahan (Anonymous, 1988). Sedangkan menurut Tjokroadikoesomo, (1986) permen adalah suatu produk  yang umumnya dapat dipertahankan bentuknya dalam waktu yang lama, dapat dicetak menurut bentuk–bentuk yang diinginkan dan tidak rusak, baik karena pengaruh kimiawi ataupun mikrobiologis sebelum permen tersebut dikonsumsi. Jenis permen yang merupakan pengembangan dari olahan rumput laut adalah jenis permen kunyah, tipe kembang gula ini dianggap sama oleh konsumen, mempunyai karakteristik umumnya itu kenyal, yang dapat bervariasi dari agak lembut dan agak keras (Hui, 1992). Kembang gula jelly-like pada  dasarnya adalah campuran karbohidrat yang diproses menjadi  sistem koloidal stabil yang mempunyai konsistensi semi padat. Manisnya cukup dan biasanya berflavor dan berwarna buah. Komponennya termasuk pemanis (gula, gula invert, dekstrosa, sirup  jagung), asam-asam organik (sitrat, malat, tartarat), dan pembentuk gel (pati, pektin, agar) sebagai tambahan mengandung pula air, flavor dan pewarna (Alikonis, 1979). Jenis kembang gula yang menjadi inovasi kami mengandung komponen yang sederhana dan mudah diperoleh dengan teknologi pembuatan yang sederhana, sehingga mudah diaplikasikan oleh siapa saja. Adapun komposisi permen inovasi kami adalah pemanis berupa gula pasir (sukrosa), bahan pembentuk gel berupa rumput laut jenis Eucheuma spinosum, dan perasa herbal yang berasal dari rempah-rempah bahan jamu tradisional, yaitu : jahe, kunyit asam sirih, temulawak, dan kencur. Dengan komposisi yang merupakan bahan-bahan alami, maka permen kami beri nama o’rula herbal PERJALU, yang merupakan kependekan dari permen jamu rumput laut.
Rumput laut merupakan bahan lokal hasil perikanan asli Indonesia yang menduduki peringkat ke tiga di dunia sebagai sumber hidrokoloid yang pemanfaatannya meluas dalam bidang industri. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil rumput laut terbesar di dunia, yang pada tahun 2011 mencapai 5,1 juta ton (http://agro.kemenperin.go.id/839-Pemerintah-Targetkan-Produksi-Rumput-Laut-Olahan-5-Juta-Ton) . Jenis rumput laut yang digunakan adalah jenis Eucheuma spinosum, jenis ini dipilih karena jumlah produksi yang melimpah di Jawa Timur, terutama di daerah Sumenep, dengan harga yang relatif murah, yaitu Rp 2.000/kg. Jenis ini merupakan spesies dari Eucheuma yang banyak dibudidayakan di Sumenep Jawa Timur, namun nilai ekonomisnya lebih rendah dibandingkan dengan Eucheuma cottonii karena dalam bidang industri pengolahan karaginan (hasil dari ekstraksi rumput laut Eucheuma) volume yang digunakan lebih sedikit dibanding jenis Eucheuma cottonii. Eucheuma spinosum dikenal sebagai penghasil tipe iota karaginan yang memiliki tekstur yang elastis, dan tahan terhadap sineresis, sehingga sesuai digunakan sebagai bahan baku pembuatan permen kunyah, yaitu elastis dan kering. Karbohidrat merupakan kandungan utama rumput laut (hampir 80%), yang sebagian besar berupa polisakarida komplek yang sukar dicerna. Polisakarida komplek yang tidak dapat dicerna disebut dengan serat yang menurut Muchtadi, (2001) merupakan senyawa inert, yang secara gizi didasarkan atas asumsi bahwa senyawa tersebut tidak dapat dicerna oleh enzim-enzim pencernaan. Istilah serat ini dibagi menjadi 2, yaitu serat kasar dan serat pangan. Efek menyehatkan dari serat pangan adalah dapat mencegah penyakit kanker usus besar, penyakit divertikular, mencegah konstipasi, diabetes, obesitas dan yang paling penting dapat mencegah penyakit jantung koroner. Kandungan gizi rumput laut yang terpenting justru terdapat pada trace element, khususnya iodium (Rachmayanti, 1992). Kadar iodium ikan laut berkisar antara 16-318 ug per 100 gram bahan, sementara ikan tawar hanya 1,7-4,0 ug. Kadar iodium rumput laut jauh lebih tinggi, yaitu sekitar 12-430 mg per 100 gram bagian yang dapat dimakan. Sementara tumbuhan darat cuma mengandung yodium 1 mg per 100 gram berat kering (Suhardjo, 1992). Iodium adalah trace element yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang sedikit, iodim dibutuhkan oleh kelenjar tiroid untuk pembentukan tiroksin, hormon yang berperan dalam pengaturan kecepatan oksidasi nutrient dalam sel-sel tubuh (Gaman dan Sherington, 1992). Tingginya kadar iodium pada rumput laut memungkinkan rumput laut sebagai sumber iodium untuk mengurangi masalah kekurangan iodium, dengan cara pendistribusian konsumsi rumput laut yang meluas pada masyarakat.
Bahan baku rempah atau rimpang atau jenis herbal yang dipilih sebagai bahan perasa alami untuk produk olahan rumput laut ini adalah JAHE, TEMULAWAK, KUNYIT, ASAM,  SIRIH, dan KENCUR. Jeni-jenis rimpang ini biasanya digunakan sebagai bahan pembuatan jamu tradisional. Manfaat jamu bagi kesehatan sudah tidak diragukan lagi, karena sudah banyak manfaat jamu yang sudah dibuktikan secara ilmiah. Penggunaan bahan herbal tersebut dalam pembuatan permen tidak digabungkan menjadi satu, tapi per jenis, jadi rasa yang diberikan untuk produk permen rumput laut ini adalah rasa jahe, rasa temulawak, rasa kunyit asam sirih, dan rasa kencur. Adapun manfaat kesehatan untuk jenis-jenis herbal ini adalah ;
1.         JAHE
Jahe yang mempunyai nama latin Zingiber officinale adalah tanaman obat asli Asia dari rumpun batang semu. Berdasarkan berbagai penelitian modern yang dilakukan para ahli, diketahui beberapa manfaat jahe untuk kesehatan antara lain : menurunkan tekanan darah tinggi karena jahe mampu memperlebar pembuluh darah dan merangsang pelepasan hormon adrenalin sehingga darah dapat mengalir lebih cepat dan lebih lancar;  membantu proses pencernaan karena adanya kandungan enzim protease dan lipase yang dapat mencerna protein serta lemak dalam tubuh; membantu membersihkan tubuh dari kotoran karena dapat membantu mengeluarkan keringat dari dalam tubuh; mengobati mual dan muntah, menambah nafsu makan, memperkuat otot usus, mengatasi batuk dll karena adanya kandungan minyak gingerol yang dapat memblok serotonin dan menjadi bau harum khas jahe; mencegah penggumpalan darah dan dapat menetralkan radikal bebas pada tubuh karena kandungan antioksidan pada jahe cukup tinggi.
(http://www.kesehatan123.com/2267/manfaat-jahe-tak-hanya-sekedar-minuman-penghangat-badan)

2.         TEMULAWAK
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) banyak ditemukan di hutan-hutan daerah tropis. Temulawak termasuk jenis tumbuh-tumbuhan herba yang batang pohonnya berbentuk batang semu dan tingginya dapat mencapai 2 meter. Rimpang temulawak sejak lama dikenal sebagai bahan ramuan obat. Aroma dan warna khas dari rimpang temulawak adalah berbau tajam dan daging buahnya berwarna kekuning-kuningan.
Daging buah (rimpang) temulawak mempunyai beberapa kandungan senyawa kimia antara lain berupa fellandrean dan turmerol atau yang sering disebut minyak menguap. Kemudian minyak atsiri, kamfer, glukosida, foluymetik karbinol dan kurkumin yang terdapat pada rimpang tumbuhan ini bermanfaat sebagai acnevulgaris, disamping sebagai anti inflamasi (anti radang) dan anti hepototoksik (anti keracunan empedu). Penyakit yang dapat diobati : Sakit limpa, Sakit ginjal, Sakit pinggang, Asma, Sakit kepala; Masuk angin, Maag, Sakit perut, Produksi ASI, Nafsu makan; Sembelit, Sakit cangkrang, Cacar air, Sariawan, dan Jerawat.
(http://obatherbalnusantara.wordpress.com/2012/02/08/khasiat-dan-manfaat-temulawak-bagi-kesehatan-2/)

3.         KUNYIT ASAM SIRIH
Kunyit dan asam merupakan ramuan alami berkhasiat yang berasal dari lingkungan keraton dan telah dikenal luas secara turun temurun dan digunakan oleh puteri-puteri keraton untuk menjaga kecantikkannya. Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa kunyit mengandung zat curcuminoid, zat anti oksidan yang efektif membantu menjaga kecantikan serta menghaluskan kulit, mengurangi bau badan, menjaga tubuh tetap ramping dan memperlancar haid. Sedangkan asam baik untuk menyegarkan tubuh dan memperlancar buang air besar. Jika digabungkan, manfaat kunyit asam adalah dapat mengurangi rasa sakit pada perut saat menstruasi, kemudian membuat tubuh tidak mudah lelah dan membuat aroma tubuh lebih segar. Kunyit asam juga memiliki manfaat sebagai antioksidan yang mampu menjaga kulit dari radikal bebas, pengurang radang kulit, hingga kulit tubuh menjadi lebih halus dari dalam (http://manfaat.org/manfaat-kunyit-asam# ). Sedangkan daun sirih bisa digunakan untuk menjaga kesehatan gigi dan dapat mengobati keputihan (http://manfaat.org/manfaat-daun-sirih-hijau#).

4.         KENCUR
Kencur atau dalam istilah latin disebut dengan Kaempferia galanga L. adalah tanaman yang sering digunakan dalam pembuatan obat tradisional atau lebih sering disebut dengan jamu. Kencur masih memiliki kerabat dengan jahe, kunyit, kunci dan sebagainya.  Kencur digunakan sebagai bahan dasar pengobatan tradisional selama ratusan tahun. Sejak jaman dahulu, kencur telah dikenal sebagai tanaman obat yang banyak digunakan untuk membantu mengobati berbagai macam penyakit. Manfaat kencur antara lain adalah untuk membantu meringankan sakit kepala, influenza, keselo dan beberapa penyakir ringan lainnya. Khasiat kencur juga telah dikenal sejak jaman dahulu untuk membantu melangsingkan tubuh, meringankan serangan penyakit migrain, mengobati asthma, mengobati penyakit rematik, mengobati tetanus, batuk serta mampu menghilangkan jerawat. Berdasarkan riset laboratorium, khasiat kencur tersebut dikarenakan dalam tanaman kencur terdapat lebih dari 23 senyawa dan tujuh diantara senyawa tersebut mengandung senyawa monoterpena, senyawa aromatik dan seskuiterpena.
(http://www.kesehatan123.com/2574/manfaat-kencur-obat-tradisional-obat-modern-bahan-kosmetik/)

Sekalipun jamu memiliki banyak manfaat kesehatan, tetapi banyak yang menghindarinya khususnya konsumen dari kalangan anak-anak karena jamu identik dengan rasa pahit. Sehingga saat mengkonsumsinya, perlu ditambahkan gula ataupun madu agar rasa pahitnya hilang. Kombinasi antara rumput laut dan herbal tradisional Indonesia akan menghasilkan produk yang kaya nutrisi dan kaya manfaat. Menyajikan produk kombinasi rumput laut dan tanaman herbal (jamu) dalam bentuk permen menjadikan minum jamu merupakan kegiatan yang menyenangkan. Tidak hanya orang dewasa yang bisa merasakan manfaat minum jamu, anak-anakpun akan suka karena minum jamu tidak lagi menakutkan tinggal dikunyah saja.
Berdasarkan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan O’Rula Herbal PERJALU (Permen Jamu Rumput Laut) ini maka produk ini bersifat alami, semua bahan yang digunakan adalah bahan lokal asli Indonesia dan tanpa menggunakan bahan tambahan makanan yang berbahaya. Sehingga aman untuk dikonsumsi oleh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja Untuk prosedur pembuatan produk yang seperti di bawah ini maka produk dapat dipertahankan masa simpannya selama 3 bulan pada suhu ruang, namun bila ingin menambah masa simpan, maka produk diperpanjang masa pengeringannya.

Tabel Deskripsi Produk
No.
Deskripsi
Keterangan
1
Nama Produk
O’Rula Herbal Perjalu (Permen Jamu Rumput Laut)
2
Komposisi
Rumput laut Eucheuma spinosum
Gula Pasir (Sukrosa)
Bahan Herbal berupa :
Jahe
Kunyit, asam, sirih
Temulawak
Kencur
Asam sitrat
3
Asal Bahan Baku
Eucheuma spinosum dari Sumenep Madura
Jahe dari Malang
Temulawak dari Malang
Kunyit asam sirih dari Malang
Kencur dari Blitar
4
Karakteristik :


pH
4

Kadar air (%) rerata
33%

Kadar Abu (%)rerata
1,07%

Kadar iodium (%)rerata
7,22 ppm

Masa simpan
3 bulan
5
Pengemasan
Dikemas dalam kemasan primer berupa plastik PP (poliethilen) dengan ketebalan 0,8 mm, dikemas secara satuan (biji), dan kemasan sekunder berupa kardus karton dengan volume berat 150 gram.




Monday, February 18, 2013

RODUK PERIKANAN SEBAGAI SUMBER MAKANAN FUNGSIONAL; KONSUMSI IKAN INVESTASI SEHAT DI MASA DEPAN


Seiring dengan berkembangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya arti kesehatan, maka faktor kesehatan merupakan faktor kunci dominan di industri pangan, karena faktor ini dijadikan pertimbangan utama bagi para konsumen dalam menentukan produk pangan pilihannya. Akibatnya sekarang muncul berbagai produk dengan label ‘Makanan Berkhasiat’.
Pada awal perkembangan industri pangan, bahan pangan berfungsi sebagai sumber zat gizi yang dibutuhkan tubuh, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral sudah dipahami peranannya dalam pemenuhan gizi tubuh. Akan tetapi berdasarkan hasil penelitian dalam dua dekade terakhir ini, zat gizi tertentu dan zat gizi dalam makanan ternyata memeiliki aktivitas fisiologis (bioaktif). Karena keberadaan zat bioaktif ini maka makanan tertentu bukan lagi hanya berfungsi sebagai sumber zat gizi, melainkan juga berperan untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah berbagai penyakit. Makanan tersebut dikelompokkan sebagai makanan fungsional atau makanan kesehatan.
Makanan fungsional didefinisikan sebagai serangkaian makanan meliputi produk segar dan utuh maupun produk olahan, yang diperkaya dan ditingkatkan mutunya sehingga menguntungkan bagi kesehatan dan mengurangi resiko penyakit pada konsumen. Jepang dengan mayoritas masyarakat yang peduli akan kualitas kesehatan, telah mengidentifikasi 12 golongan komponen yang dapat menigkatkan kesehatan, yakni
1)      Serat pangan,
2)      Oligosakarida,
3)      Gula alkohol,
4)      Asam amino, peptida, protein,
5)      Glikosida,
6)      Alkohol,
7)      Isoprenoida dan vitamin,
8)      Kholin,
9)      Bakteri asam laktat,
10)   Mineral,
11)   Asam lemak tak jenuh (Polyunsaturated Fatty Acids; PUFA), dan
12)   Phytochemicals yang umumnya bersifat antioksidan (Silalahi, 2006).
Jenis makanan yang dengan kandungan salah satu atau kombinasi  golongan di atas di Jepang disebut dengan FOSHU (Food for Specified Health Use). Tiga syarat yang harus dipenuhi oleh makanan fungsional, yaitu :
1)      Harus berupa makanan (bukan dalam bentuk kapsul, tablet atau bubuk) yang berasal dari bahan alami.
2)      Harus merupakan bahan yang dikonsumsi dari bagian diet sehari-hari, dan
3)      Memiliki fungsi khusus bila dikonsumsi, yakni mengatur atau mempengaruhi proses dalam tubuh, seperti meningkatkan sistem kekebalan, mencegah dan memulihkan penyakit tertentu, mengontrol fisik dan mental, dan memperlambat proses penuaan (Silalahi, 2006)

Berdasarkan pengertian dan persyaratan untuk disebut sebagai makanan kesehatan, maka hasil perikanan memiliki peluang yang sangat besar untuk dijadikan sebagai sumber bahan pangan fungsional, karena berdasarkan hasil penelitian terdapat kandungan bahan aktif  pada ikan-ikanan, rumput laut (mikro dan makroalgae), dan tanaman mangrove. Bahkan untuk beberapa jenis mikroalgae sudah diteliti dan dipercaya sebagai makanan berkhasiat menghambat bahkan menyembuhkan beberapa penyakit degeneratif.
Ikan sebagai sumber pangan fungsional
Ikan, baik ikan darat maupun ikan laut dikenal sebagai sumber protein. Kandungan protein pada ikan berkisar antara 18 – 22 gram per 100 gram untuk ikan segar, dan untuk ikan kering bahkan bisa sampai 40 gram per 100 gram berat, selain itu juga mengandung asam amino essensial yang lebih lengkap dibanding sumber protein hewani yang lain, dengan nilai cerna yang melebihi 90%. Ikan laut pada khususnya merupakan bahan pangan yang kaya akan yodium. Zat ini diperlukan oleh tubuh untuk dapat membentuk hormon tiroksin. Kandungan yodium yang terkandung dalam ikan mencapai 83 mikogram/100 gram ikan. Sementara daging hanya mengandung 5 mikrogram/100 gram. Dengan demikian konsumsi ikan laut yang tinggi dapat mencegah penyakit gangguan akibat kurangnya konsumsi yodium (GAKY). Selain mengandung protein, ikan yang kaya akan mineral seperti kalsium, phospor yang diperlukan untuk pembentukan tulang, serta zat besi yang diperlukan untuk pembentukan haemoglobin darah. Sementara kandungan lemak pada ikan sebesar 70% terdiri dari asam lemak tak jenuh (Unsaturated Fatty Acid), sedangkan pada daging sebagian besar terdiri dari asam lemak jenuh (Saturated Fatty Acid) (Astawan, 2004)
Ikan juga dapat menurunkan kadar kolesterol darah, menurunkan kadar trigliserida darah, meningkatkan kecerdasan anak dan meningkatkan kemampuan akademik, menurunkan risiko kematian karena penyakit jantung, mengurangi gejala rematik, menurunkan aktivitas pertumbuhan sel kanker dan juga mengandung omega 3 dan omega 6 (Pandit, 2008). Omega 3 yang terdapat pada ikan mencegah penyakit jantung dan penyakit degeneratif lainnya. Masyarakat yang gemar mengonsumsi ikan memiliki umur harapan hidup rata-rata lebih panjang daripada masyarakat yang kurang mengonsumsi ikan (Pandit, 2008). Ikan lebih dianjurkan untuk dikonsumsi dibandingkan dengan daging hewan, terutama bagi mereka yang menderita kolesterol dan gangguan tekanan darah ataupun jantung (Suhartini dan Hidayat, 2005). Konsumsi ikan minimal 2-3 kali dalam sehari efeknya dapat mencegah penyakit, menjadi cerdas dan sehat. Ikan juga mengandung faktor anti-oksidan yang melindungi asam lemak tak jenuh dari oksidasi sebelum dan sesudah proses pencernaan (Siswono, 2003).
Tabel . Kandungan Omega 3 & Omega 6 pada Berbagai Jenis Ikan Per 100
gr Ikan Jenis Ikan
Omega 3 (gr)
Omega 6 (gr)
Sardine
1,2
2,2
Tuna
2,1
3,2
Kembung
5,0
3,0
Salmon
1,6
2,1
Tenggiri
2,6
3,7
Tongkol
1,5
1,8
Teri
1,4
1,6
Sumber : Siswono (2003)
Selain dagingnya ikan juga menghasilkan minyak ikan yang mempunyai konsentrasi kandungan omega-3 yang lebih tinggi dibanding ikan utuh, sehingga dapat dijadikan pilihan alternatif khususnya bagi orang yang bermasalah untuk makan ikan atau orang yang memerlukan asupan omega-3 dalam jumlah banyak. Untuk memperoleh efek tersebut diatas, sebagian orang harus memperoleh sekitar 6-9 gram minyak ikan per hari (rata-rata 100 gram ikan mengandung minyak ikan sekitar 3 gram) (Siswono, 2003). Minyak ikan mempunyai pengaruh yang lebih cepat dibanding dengan makan ikan. Namun demikian, beberapa manfaat makan ikan terhadap beberapa penyakit tidak dapat diperoleh dengan mengonsumsi minyak ikan. Bagi penderita tekanan darah tinggi misalnya, akan lebih bermanfaat makan ikan daripada minyak ikan karena penurunan tekanan darah disebabkan oleh tingginya proporsi DHA dan EPA. Ikan lebih banyak mengandung DHA dan EPA dibandingkan minyak ikan. Vitamin yang ada dalam ikan juga bermacam-macam yaitu vitamin A, D, thiamin, riboflavin dan niacin. Jumlah vitamin-vitamin ini kebanyakan pada hati ikan daripada hati mamalia darat. Hati ikan hiu mengandung vitamin A sampai 50000 IU/gram (Pandit, 2008).
Ikan sebagai salah satu sumber protein hewani mengandung asam lemak tak jenuh (Eicosapentaenoic acid/EPA, Docosahexanoid acid/DHA), yodium, selenium, fluorida, zat besi, taurin, coenzyme Q10 dan kalori yang rendah (Harli, 2004). Omega 3 dan omega 6 termasuk dalam asam lemak tak jenuh jamak esensial yang berguna untuk memperkuat daya tahan otot jantung, meningkatkan kecerdasan otak jika diberikan sejak dini, melenturkan pembuluh darah, hingga menurunkan kadar trigliserida dan mencegah penggumpalan darah. Omega 3 dan omega 6 berasal dari beragam jenis, terutama yang berasal dari laut, seperti sardine, tuna, cakalang, kembung, mackarel, herring, salem, bonito dan lainnya, karakteristiknya yang unik menyebabkan omega 3 mampu mencegah dan mengurangi penumpukan kolesterol dan meletakkan bintik-bintik darah pada dinding pembuluh yang merupakan sebab utama timbulnya serangan jantung dan stroke yang mematikan (Astawan, 2003). Omega 3 selain bisa menurunkan kadar kolesterol darah juga bisa mengatasi beban penderita penyakit asma, rematik, penyakit kulit, komplikasi diabetes dan kanker payudara. Bahkan pertumbuhan sel otak manusia sangat tergantung pada kadar omega 3 secara cukup sejak bayi dalam kandungan sampai balita. Bila pada masa tersebut cukup tersedia omega 3 maka anak tersebut akan tumbuh dengan potensi kecerdasan maksimal. Karena alasan itu, sejak ibu hamil perlu mengonsumsi ikan dalam jumlah cukup sampai bayi yang dikandungnya lahir. Setelah bayi bisa makan nasi tim perkenalkan ikan sampai usia selanjutnya agar bayi menjadi sehat dan cerdas (Siswono, 2003).
Mengingat tingginya manfaat ikan bagi kesehatan maka penting untuk menyertakan menu ikan dan olahannya sebagai bahan diet sehari-hari agar terhindar dari beberapa penyakit degeneratif, misalnya jantung dan kolesterol. Sehingga peluang promosi ikan sebagai sumber makanan kesehatan perlu dikampanyekan lebih semarak lagi agar mengkonsumsi ikan dijadikan sebagai budaya hidup sehat di Indonesia. Investasikan menu sehat ikan mulai dari sekarang agar mendapatkan nikmat sehat di usia tua.

Daftar Pustaka
 Astawan M, 2004. Manfaat Ikan Bagi Jantung Dan Wajah, http://www.dkp.go.id,
 Harli M, 2004. Makan Ikan Mencegah Kanker, http://www.indomedia.com
Pandit S, 2008. Optimalkan Distribusi Hasil Perikanan, http://www.balipost.co.id
Silalahi, J. 2006. Makanan Fungsional. Kanisius. Yogyakarta
Siswono, 2003. Ikan Air Tawar Kaya Protein dan Vitamin, http://www.gizi.net,
Suhartini dan Hidayat, 2005. Olahan Ikan Segar, Penerbit Trubus Agri Sarana, Surabaya.
                                                                                                                                  

Sunday, February 17, 2013

Alhamdulillah....Akhirnya


Ini adalah pertamakalinya saya menulis di blog, sebenarnya sudah lama ingin memiliki blog sebagai tempat menuangkan kemampuan menulis, tapi belum ada yang bisa bantuin buat. Padahal kalau googling cara membuat blog sudah sering, tapi untuk mempraktekkan kurang pede bila dikerjakan sendiri...alhamdulillah mempunyai teman yang baik hati dan bersedia mengajarkan step by step membuat blog, sehingga akhirnya bisa posting untuk pertama kalinya.
Mencoba menjadi lebih berarti dan bermanfaat bagi orang lain dengan berbagi melalui tulisan adalah salah satu tujuanku membuat blog. Selain juga karena dalam sebulan terakhir ini oleh seorang teman baik dikenalkan dengan suatu komunitas di fb tentang Ibu-Ibu Doyan Nulis, yang di komunitas tersebut berisi orang-orang baik yang saling menyemangati untuk mengembangkan bakat menulis. Mungkin saya bukan orang yang berbakat menulis, tapi memiliki potensi untuk berkembang di bidang penulisan, karena kebetulan saya ibu rumah tangga yang juga bekerja dan dalam kegiatan kerja saya sering ditugaskan untuk membuat tulisan, berupa modul pelatihan, membuat laporan penelitian, membuat panduan praktek dan bahan ajar.

Mungkin ini adalah media lain menulis bagi saya..biar tidak hanya menulis panduan praktikum dan modul pelatihan pengolahan. Dan sebagai ajang me time karena bagi ibu bekerja dengan balita umur 3 tahun waktu luang biasanya saya habiskan dengan menemani jagoan saya bermain, sehingga dengan memiliki blog ini saya bisa sedikit meluangkan waktu untuk dunia saya sendiri dan ajang publikasi dari beberapa penuangan ide-ide. Semoga blog ini menjadi barokah bagi saya. amin..